Maafkan Kami… Ibu
Keluh lidah kami…. Ibu
Hanya untuk mengucapkan sepenggal kalimat tulus
Permintaan maaf pun
Kami sungguh kesusahan
Pedih mata ini… Ibu
Hingga mata kami tak sanggup mengerjap
Kami telah lupa bagaimana cara menangis
Sungguh, dimana letak telaga air mata?
Kami tak pernah tahu
Apa yang harus kami perbuat… Ibu?
Untuk dapat merobek daftar panjang dosa kami
Untuk mengganti segala kesadisan kami
Yang tanpa segan mencoretkan warna nista
Kepada… realita bangsa
Kami khilaf….. Ibu
Kami telah menghancurkan peradaban!
Kami mulai porak-porandakan tanpa iba!
Kepada suatu dinasti Negara
Yang masih tertatih-tatih belajar berjalan
Seperti bayi
Ibu Pertiwi
Kami mohon… janganlah engkau menangis darah
Mungkin hanya inilah wujud pengakuan kami
Generasi tak kenal balas budi
Cacilah kami… Ibu
Karena kami pantas untuk dicaci
0 comments:
Post a Comment