RSS Feed

Sunday, May 20, 2007

Biodata Ibu Kartini

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket




Nama:
Raden Ajeng Kartini
Lahir:
Jepara, Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879
Meninggal:
Tanggal 17 September 1904, (sewaktu melahirkan putra pertamanya)

Pendidikan:
E.L.S. (Europese Lagere School), setingkat sekolah dasar
Suami:
Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang
Prestasi:
- Mendirikan sekolah untuk wanita di Jepara
- Mendirikan sekolah untuk wanita di Rembang
Kumpulan surat-surat:
Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
Penghormatan:
- Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional
- Hari Kelahirannya tanggal 21 April ditetapkan sebagai hari besar
Sumber:
- Album Pahlawan Bangsa Cetakan ke 18, penerbit PT Mutiara Sumber Widya
- Wajah-Wajah Nasional cetakan pertama. Karangan: Solichin Salam

Sunday, April 29, 2007

Ibu Pertiwi....

Maafkan Kami… Ibu

Keluh lidah kami…. Ibu

Hanya untuk mengucapkan sepenggal kalimat tulus

Permintaan maaf pun

Kami sungguh kesusahan

Pedih mata ini… Ibu

Hingga mata kami tak sanggup mengerjap

Kami telah lupa bagaimana cara menangis

Sungguh, dimana letak telaga air mata?

Kami tak pernah tahu

Apa yang harus kami perbuat… Ibu?

Untuk dapat merobek daftar panjang dosa kami

Untuk mengganti segala kesadisan kami

Yang tanpa segan mencoretkan warna nista

Kepada… realita bangsa

Kami khilaf….. Ibu

Kami telah menghancurkan peradaban!

Kami mulai porak-porandakan tanpa iba!

Kepada suatu dinasti Negara

Yang masih tertatih-tatih belajar berjalan

Seperti bayi

Indonesia

Ibu Pertiwi

Kami mohon… janganlah engkau menangis darah

Mungkin hanya inilah wujud pengakuan kami

Generasi tak kenal balas budi

Cacilah kami… Ibu

Karena kami pantas untuk dicaci

Who Are You, Miss?



Siapakah dirimu Nona?
Berlagak sok tuan Rumah...
Berkacak pinggang dengan angkuhnya
Mengangkat dagu tinggi-tinggi..
Hingga kami merasa kaulah orang tersombong di jagat raya ini

Siapakah dirimu Nona?
gadis ingusan yang masih belum tahu apa-apa
Sok pintar dengan lontaran-lontaran argumen
Malam pun gerah karena engkau
Siang mendengus melihatmu

Maumu apa sih Nona cantik?
Cantikkah Diriku Tuan?
Kau cantik secantik gerhana matahari
menyengat dengan cahaya paling kejam
Tidakkah kau tahu asal kelahiranmu?
dari yang menjerit di pagi buta
Bercampur aduk berlumuran darah
Dirimu sungguh menjijikkan!
Jika kau merasa.. tubuh ini milikmu
Ya ini milikku!
Lantas.. Mengapa kau masih berdiam
Meratapi nasib
Dan membuang sia-sia apa pun yang kau miliki
sadarkah engkau Nona?
".........."

testing

huhuhuhu